Jumat, 11 Maret 2011

Keutamaan Menyan tuni anak Yatim


Segala puji bagi Alloh Ta’ala Yang Meng aruniakan rezeki tanpa batas, Yang Maha Pemurah lagi Maha Pem beri. Sholawat dan salam semoga dilim pahkan kepada Nabi Muham mad Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, kerabat, sahabat, dan pengikut nya yang setia hingga hari kiamat

Amma ba’du.
Saudaraku!
Siapakah yang meng inginkan per pisahan?, namun itulah kenyataan
Siapakah yang meng inginkan kematian?, tapi ia adalah kepastian
Siapakah yang meng inginkan belas kasihan? , itulah keniscayaan
Siapakah yang meng inkan pen deritaan? , namun demikianlah kehidupan
Aku ingin bahagia ?
Aku ingin masuk surga?
Aku men cinta dan dicinta
Jika demikian, inilah jawabannya

Sesung guh nya, anak yatim adalah manusia yang paling mem butuhkan per tolongan dan kasih sayang. Karena ia adalah anak yang kehilangan ayah nya pada saat ia sangat mem butuh kan nya. Ia mem­butuhkan per tolongan dan kasih sayang kita, karena ia tidak mung kin men dapatkan kasih sayang ayah nya yang telah tiada.
Jika anda melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyan tuni mereka, maka ketahuilah bahwa ia adalah:

1. seorang yang ber budi dan ber akh lak mulia.
Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam ber sabda kepadanya :
ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ
“Wahai Saib, per hatikanlah akh lak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, lak­sanakan pula ia dalam masa keis laman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan ber buat baiklah kepada tetangga.” [HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836]
Dalam sebuah atsar disebutkan riwayat dari Daud ‘alaihis salam, yang berkata :
كُنْ لِلْيََتِيْمِ كَاْلأَبِ الرَّحِيْمِ
“Ber sikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” [HR. Bukhori]


2. ORANG YANG INGIN MENEMANI NABI Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam DI SURGA
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِيْ الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى وَ فَرَجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau mem beri isyarat dengan jari telun juk dan jari tengah seraya sedikit mereng gang kan nya. [HR. Bukhori].
Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barang siapa yang meng ikutser takan seorang anak yatim dian tara dua orang tua yang mus lim, dalam makan dan minum nya, sehingga men cukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Tar ghib, Al-Albaniy : 2543].
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barang siapa yang meng ikutser takan seorang anak yatim dian tara dua orang tua yang mus lim, dalam makan dan minum nya, sehingga men cukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Tar ghib, Al-Albaniy : 2543].

3. orang yang akan dipenuhi kebutuhan hidup nya dan memiliki hati yang mulia
Diriwayatkan oleh Abu Darda’ rodhiyallohu ‘anhu yang berkata :
أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَجُلٌ يَشْكُوْ قَسْوَةَ قَلْبِهِ, قَالَ : أَتُحِبُّ أَنْ يَلِيْنَ قَلْبُكَ, وَ تُدْرَكَ حَاجَتُكَ ؟ اِرْحَمِ الْيَتِيْمَ, وَامْسَحْ رَأْسَهُ, وَأَطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِكَ, يَلِنْ قَلْبُكَ, وَتُدْرَكْ حَاجَتُكَ
“Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam meng eluhkan kekerasan hatinya. Nabipun ber tanya : sukakah kamu, jika hatimu men jadi lunak dan kebutuhanmu ter penuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan ber ilah makan dari makananmu, niscaya hatimu men jadi lunak dan kebutuhanmu akan ter penuhi.” [HR Thobroni, Tar ghib, Al Albaniy : 254]

4. orang yang men cin tai dan di cinta
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَاركَ وَتَعَالى اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِيْ السَّمَاءِ
“Orang-orang yang pengasih, akan dikasihi oleh Ar Rohman (Yang Maha Pengasih) Tabaaroka wa ta’ala. Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya eng kau dikasihi oleh yang di langit.” [HR. Abu dawud, Tir midzi dan lain-lain. As sil silatu shohihah : 925].

Semoga Allah men jadikan kita kepada golongan orang – orang yang dimuliakan karena kemuliaan akhlaknya



1 komentar: